Minggu, 07 Agustus 2011

Nia...


Ting – ting – ting…

Sepenggal demi sepenggal kalimat menampakkan batang hidung nya di layar bbm nia. Entah telah berapa kalimat nia reply,.

Ting – ting – ting..

Sepenggal demi sepenggal kalimat muncul lagi, tapi kali ini benar – benar membuat nia terguguh lirih dan terhenyuk. Air mata tak lagi terbendung, luka yang masih basah semakin memerah, oooh andai ini terucap dari dy (my boy), semua ini nga akan begini “ Batin nia “

“aku anggap ini sebagai process, ada hikmah-nya dibalik semua ini.Suatu niat baik butuh pengorbanan dan kesabaran dalam menghadapi, disini di uji kesetiaan dan keseriusan-nya”

Ping…ping..

Nia tak sanggup lagi untuk me-reply nya.

“ Jon maafin aku, kamu begitu baik. Walau aku telah sering kali membuat kamu kecewa .karena teryata aku selalu nga yakin akan hati-ku untuk mu. Dan memilih dy untuk-ku,karena hanya dia yang aku cinta. Walau akhir-nya aku kehilangan dy juga. Tapi aku belum bisa tuk membuka hati-ku untuk mu jon. Entahlah, hanya waktu yang akan bisa menjawab. Aku hanya ingin sendiri saat ini, mencoba menyembuhan luka yang tertoreh” batin nia..

Tubuh nia semakin keras terguncang, seiring tangis-nya yang semakin lirih.
Hanya dinding kamar nya menjadi saksi bisu, seiring malam yang beranjak larut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar